Wednesday 15 January 2014

5. Sunday Story - God's Heart

image


"God, kenapa rasanya hari ini engga ada niat, engga ada spirit buat pelayanan hari ini? Hati gue lagi dimana sih, kenapa hambar?"

        Tadi adalah kalimat yg terucap saat doa pagi di hari minggu beberapa waktu yang lalu. Well, udah hampir 2 bulan sebelumnya aku 'cuti' dari pelayanan di sekolah minggu karena minggu ujian di kampus yang membuatku engga bisa pulang ke padalarang dan gereja di tempat biasa pelayanan.

       Hmm, rasanya ada sesuatu yang aneh, semacam semangat yang mulai pudar, api yang mulai redup, yaah mungkin motivasi yang mulai hilang. Something wrong with me.

       "Gamau terus-terusan ngerasa kaya gini. Harus bangkit dong Clara. God, berikan semangat itu lagi, semangat menggebu-gebu ketika aku datang untuk melayaniMu pertama kali. Ampuni aku, Bapa. Let Your will be done.", aku pun mengakhiri saat teduh hari itu dan beranjak untuk bersiap mengajar hari itu.

Ternyata ada sesuatu yang besar (menurutku) terjadi hari itu. Something that made up my mind once more..




someone : "Ka, ini Sandy. Anak sekolah minggu yang baru pindah jadi Kristen. Dulu dia udah ikut sekolah minggu, tapi kemarin dia dibawa liburan ke keluarganya dan dicangkokin lagi kepercayaannya yang dulu. Jadi masih agak takut gitu. Titip dia ya ka."

me           : (sambil agak heran) "Oh, oke siap ka." (sambil melihat anak lelaki yang umurnya mungkin 5tahun kurang dan matanya bengkak habis nangis. Mungkin habis dipaksa mamahnya untuk sekolah minggu)

Karpet di kelas pun terpasang. Anak-anak kecil yang tadinya dengan lincah berlari-lari mulai duduk. But, wait, ada yang kurang. Uuups, mana Sandy? Astaga, baru dititipin tadi dan sekarang udah hilang. -_-"

Aku pun keluar kelas. "Dicari dimana nih? Tempat ini kan segede gambreng. Hmm, Bapa, aku bukan cenayang yang bisa meramal keberadaan anak itu, tunjukkanlah dimana aku bisa menemukannnya."
Ajaib, Tuhan menggerakkan kakiku ke belakang gedung. Pas diliat, engga ada apa2 sih dari kejauhan, tapi ada suatu dorongan yang menyuruhku untuk terus melangkah ke arah situ. Dan ternyata anak itu ada dibalik pilar tembok berdiri dengan ketakutan.
me      : "Kenapa Sandy? Ayo ke kelas, temen2 yg lain udah pada kumpul. Ayo kita rame2 memuji Tuhan."

Sandy : "..." (menggelengkan kepala - hening beberapa saat)

me      : (Bingung gara2 belum pernah dapet kasus kaya gini sebelumnya. Mulai agak panik. Mencoba tetep kalem.) "Kenapa engga mau? Ayo, temen2 yang lain udah pada nunggu, daripada diem disini sendirian. Ayo sama kk aja duduknya."

Sandy : "..." (menggelengkan kepala, again -_-")

me      : "Sandy kenapa? Takut sama siapa? Coba cerita sama kk. Tenang aja engga akan ada yang marahin kok." (tiba-tiba rasanya sedih banget ngeliat anak ini. Ada ketakutan yang sangat besar terpancar dari matanya. Ini engga beres nih, dicangkokin apaan ya sama keluarganya, ck)

Sandy : (menggelengkan kepala, again -_-")

         Sebenernya udah kerasa agak panik dan bingung gitu, tapi Roh Kudus bekerja dan membuatku tetep tenang. Ada satu keraguan dalam hati "Apa anak ini ngerti yang aku omongin? Dia kan orang sunda abis, bahasa sehari2ya bahasa Sunda. Yaudahlahyah, Roh Kudus yang membuat anak ini ngerti. Amin."

Akhirnya aku menceritakan tentang Tuhan Yesus kepadanya dan mengajak anak itu berdoa, daaan dia nya tetep engga mau. Berkali-kali dibujuk tapi tetep aja engga mau. Rasanya udah pengen nangis. Tapi entah kenapa Tuhan menyuruhku untuk engga nyerah. Akhirnya, aku tumpang tangan dan ngedoain anak itu. Selesai berdoa, ternyata anak itu menangis.

me      : "Sandy kenapa nangis? (mengusap air matanya) Cerita sama kk aja. Coba bilang sama kk apa yg bikin Sandy nangis? Ada yang marahin Sandy kalo Sandy ke sekolah minggu?

Sandy : "..." (Airmatanya semakin banyak mengalir tapi mengucapkan sepatah kata pun engga)

Di titik ini Tuhan meremukkan hatiku. Dia menyadarkanku akan isi hatiNya yang sesungguhnya, hatiNya kepada jiwa-jiwa yang terhilang, hatiNya kepada anak-anak kecil yang belum mengetahui kebenaran akan kasih Yesus yang sempurna.

Sebuah teguran keras yang membuatku berkata pada diri sendiri "Kamu egois banget ya Clar. Selama ini kan kamu yang bilang kalo keselamatan itu bukan hal yang egois, tapi buktinya? Kamu sih udah enak bisa ngerasain keselamatan. bisa ngerasain nikmatnya berada di dalam hadirat Tuhan. Coba liat anak ini, coba liat ke dalam kelas anak-anak yang lain, coba liat ke luar gereja di mana banyak anak-anak yang engga kenal Tuhan di dunia ini. Apa kamu yakin mereka semua udah mengenal Tuhan Yesus? Apa mereka udah dapet keselamatan? Gimana dengan keluarganya? Berapa banyak mereka yang mengalami kepahitan karena orangtua mereka? Gimana dengan sekolahnya? Berapa banyak mereka yang terhilang karena pengaruh buruk teman2nya, games, internet dll? Berapa banyak mereka yang ditolak oleh dunia ini? Sangat banyak. Hati Bapa ada pada anak-anak ini. Bapa begitu mengasihi anak-anak."
me      : "Sandy, jangan nangis lagi ya sayang. Tuhan Yesus sayang banget sama Sandy, Sandy gausah takut. Ayo masuk ke kelas, kk punya suatu hadiah buat Sandy juga loh. Yuk, jangan sedih lagi." (menggenggam tangannya dan menariknya berjalan)

Sandy : "..." (mulai berjalan ke depan kelas. "Thanks God." jeritku dalam hati. Ketika tiba di depan pintu kelas langkahnya pun berhenti.)

me      : "Kenapa berhenti Sandy? Ayoo, tuh liatin anak2 yang lain lagi nyanyi2 gitu, asyik deh keliatannya. Ayo ikutan kesana, kk temenin deh." ("Gaboleh nyerah Clara, Tuhan Yesus aja selama ini gak pernah nyerah atas hidupmu, masa kamu nyerah sih. Dalam nama Yesus pasti bisa." batinku)

Sandy : "..." (hanya menggelengkan kepala)

me      : "Okeh, Sandy tunggu di sini dulu ya. Kk mau nepatin janji kk yg tentang hadiah." (mengambil hadiah dan memberikannya) "Kk ga bohong kan. Tuhan Yesus juga ga pernah bohong, Dia sayang sama Sandy dan Tuhan Yesus pengen Sandy ikutan sekolah minggu. Ini hadiahnya buat Sandy, ayo masuk ke kelas, anak hebat. Sandy duduk dibelakang aja bareng kk kalo engga berani duduk di depan. Ayo Sandy, Sandy kan anak hebat."

       Puji Tuhan, akhirnya anak itu mau masuk ke kelas meski duduknya di belakang bareng aku, hehe. Dan ajaibnya lagi tiba-tiba Sandy mau mengelurakan suaranya~
Sandy : "Ka, kk mau permen? Ini buat kk. Aku masih punya banyak permen." (sambil memberikan tiga buah permen kepadaku)

       Praise God, puji nama Tuhan. He loves Sandy too much, Jesus loves the children. I got my spirit once more, yeay, Thankyou Jesus! Sukacita luar biasa Tuhan berikan, bukan karena dikasih permen, tapi karena satu jiwa lagi boleh dibawa kepada-Nya, satu jiwa lagi boleh merasakan dan mengenal kasih Tuhan, satu jiwa lagi boleh diubahkan hatinya. God, You are Great!

        Aku pun melanjutkan pelayananku. Yup, tugasku hari minggu itu adalah membagikan Firman tentang gembala di padang yang mendengar kabar keselamatan. Hari itu aku membagikan Injil keselamatan pada mereka. Meskipun anak2 yang aku ajar adalah bayi, batita, balita dan anak TK, aku percaya Roh Kudus yang bekerja dan membuat mereka mengerti tentang Firman. Tanpa perencanaan sebelumnya, Roh Kudus menuntunku untuk membawa semua anak yang hadir untuk doa lahir baru. Anak-anak ini begitu antusias. Yeaaaay, anak-anak ini milik Allah. Generasi ini adalah generasi penerobos akan akan terus bangkit demi kemuliaanNya.

       Terlalu ajaib semua yang terjadi di dalam hidupku. Keselamatan yang Dia berikan adalah hal terbaik, terindah dan termahal untuk kita. Dia yang tidak menyayangkan nyawanya sendiri demi kita.
"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya  sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" - Roma 8:32

Jadi kalau kita sudah menerima dan mengalamiNya, what next? Diem aja? Euforia gak jelas dengan keselamatan yang diterima? Engga kan!

Tugas yang udah diselamatkan adalah memberitakannya pada yang belum selamat!
Adakah orang yang mau keluarganya engga selamat? Adakah yang mau teman2nya engga selamat? Ada yang mau ngeliat orang yang selama hidup didunia kita tau tapi ternyata pas dikekekalan dia berada ditempat pembakaran kekal? Ada yang mau kaya gitu? Engga kan? Aku juga engga!
Kalo gitu ya bagiin, beritakanlah keselamatan. Keselamatan itu engga egois. Salvation isn`t a selfish things.
-Roma 10:13-15
10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan,akan diselamatkan.
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Kenalilah hati Bapa. Mintalah belaskasihan lebih lagi. Menangislah pada apa yang membuat Bapa menangis. Waktunya sudah semakin singkat, bukan saatnya lagi kita hanya egois dengan memikirkan diri kita sendiri yang terus menerus jatuh bangun dalam dosa. Kalau kamu mengasihi mereka, beritakanlah itu sekarang sebelum terlambat!

Bangkitlah, masuk ke alam kamar doamu dan berdoalah dengan hati yang hancur kepadaNya. Berdiri dan belalah semua keluargamu, teman-temanmu, sahabat-sahabatmu, tetangga-tetangggamu di hadapan Allah. Mintalah belas kasihan kepada-Nya, mintalah keberanian dan kekuatan untuk membagiakan keselamatan itu.

Semakin bergiatlah, waktu kedatanganNya sudah semakin dekat.

MengasihiNya berarti mengenal isi hati-Nya dan melakukan segala perintahNya.

Hati Bapa adalah untuk jiwa-jiwa yang terhilang..

Bapa remukkanlah hatiku kepada hal2 yang membuat hatiMu remuk.

Buatlah mataku bengkak menangisi dan berdoa untuk mereka semua yang terhilang.


Pakailah aku sebagai alat untuk memberitakan InjilMu.

Buatlah aku mengerti lebih dalam isi hatiMu dan buat aku bekerja semakin giat menyambut kedatanganMu yang semakin singkat waktunya.

Aku mengasihimu Yesus..

image

Keep spirit for mission to family~
Jesus leads! :D

0 comments:

Post a Comment

 
Blog Template by Delicious Design Studio